Selingkuh (pacar selingkuh, suami, istri
selingkuh) merupakan sikap pilihan hidup yang konten aslinya adalah
PENGHIANATAN. Saya yakin siapapun kalau mau secara jujur mengakui bahwa dirinya
tak akan pernah bersedia dikhianati atau diselingkuhi oleh pasangan yang sangat
dicintainya. Akan tetapi, bagaimana jadinya kalau pacar selingkuh atau pasangan
kita selingkuh? berikut ada petikan nasehat dari mario teguh mengenai pacar
selingkuh.
“Pak Mario, sampai detik ini saya masih membenci mantan pacar saya
yang selingkuh. Si wanita itu sms saya dengan bangga bisa memiliki pacar saya,
begitu juga mantan pacar saya yang bangga memamerkan foto-foto mesra mereka.
Apa yang harus saya lakukan Pak Mario?
Adikku yang baik hatinya,
Duduklah dengan tenang di hadapan Tuhan, dengan melaporkan derita
hatimu. Semakin engkau merasa dinistai, semakin baik. Semakin engkau mengerang,
semakin baik. Semakin engkau jujur, semakin baik. Dengannya, yang tersisa di
dalam hatimu hanyalah keikhlasan untuk mengerti.
Mengertilah bahwa engkau yang salah memilih orang untuk kau
cintai.
Mengertilah bahwa dia dicabut darimu, karena engkau pantas untuk
yang lebih baik.
Mengertilah bahwa engkau sedang diuji kenaikan kelasmu, untuk
diperhatikan apakah engkau masih akan bertengkar pada kelas itu, bertengkar
tentang laki-laki yang sesuai untuk perempuan yang tidak sekelas denganmu?
Mengertilah bahwa Tuhan sedang menyediakan belahan jiwa yang lebih baik, jika engkau
menghormati dirimu, menganggunkan dirimu, dan hanya
mengiijinkan urusan yang baik dan penting bagi kebaikan orang banyak - sebagai
pengisi hati dan pikiranmu.
Sabarlah.
Tahun depan engkau akan tertawa mengenai keadaanmu sekarang, dan
terheran-heran mengingat bahwa engkau marah-marah seperti ini untuk laki-laki
seperti itu. Stay beautiful!”
Saat pacar selingkuh utamakan kesehatan
jiwa diri kita
Seringkali yang terjadi justru kita berfokus pada hal-hal yang
bersifat eksternal. Ya, saya pernah mengalaminya sehingga bisa meraba apa yang
sebenarnya dirasakan. Fokusnya pada menghujat, menyalahkan, men’dasar-dasarkan
pacar (dasar playboy, monyet, pengkhianat, dan label lainnya), serta mengiringi
hati dalam perasaan dendam tak berkepanjangan kepada pacar atau mantan (karena
tau dia selingkuh langsung kita putusin aja) kita. Padahal sebenarnya yang
patut kita pedulikan adalah diri kita sendiri, ya hati saya dan Anda.
Mari lebih kita sayangi diri, hati, dan perasaan kita dengan tidak
lagi memfokuskan energi tubuh menjadi nuansa negatif ke masalah pacar selingkuh. Tegas saja, pacar mau selingkuh sama siapa kek, mau gimana kek,
tokek kek, tutup mata, masuk ke dalam diri.
Negoisasikanlah dengan hati bahwa oke kemarin Saya yang salah
memilih orang untuk dicintai seerta bahwa dia dicabut dari kita sekarang,
karena kita pantas untuk yang lebih baik.
Posting Komentar
Posting Komentar